PENTING!!!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jangan lupa comment dan share yaa :) -Awangga

Wong Kok Unik

    Hai.

 


    Manusia merupakan makhluk yang paling unik. Pasti terdapat suatu perbedaan antara manusia satu dengan yang lainnya meskipun terlahir kembar sekali pun.

    Lalu, apakah diriku ini juga merupakan sosok yang unik? Sedikit pusing untuk mencari keunikan diri sendiri, karena aku sendiri menganggap diriku ini biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial, bukan manusia terbaik namun mencoba menjadi lebih baik.

    Mungkin unik atau tidak, tapi inilah keunikan yang sedikit unik namun tidak terlalu unik, yaitu tanggal dan bulan lahir yang berurutan di keluargaku. Adikku, Aku, Ayahku, dan Ibuku lahir di bulan yang berurutan yaitu Agustus hingga November. Begitu juga dengan tanggal lahirnya, Ayahku, Ibuku, Aku dan Adikku lahir di tanggal yang berurutan yaitu tanggal 21, 22, 23, dan 24.


    Yang kedua, aku baru bisa mengendarai sepeda pada saat kelas 4 SD (usia 9 atau 10 tahun). Mungkin bagi sebagian anak kecil mengendarai sepeda merupakan hal yang mudah, bahkan anak TK di tempatku pun kebanyakan sudah bisa mengendarai sepeda. Namun karena suatu trauma saat belajar mengendarai sepeda aku jadi takut untuk belajar naik sepeda hingga kelas 4 SD. Karena hal itu, aku berangkat sekolah selalu di antar orang tua hinggal kelas 4 SD, sedangkan teman-teman lain berangkat sendiri menggunakan sepeda. Terkadang ketika pulang lebih cepat aku harus berjalan kaki untuk pulang, sebenarnya tidak terlalu jauh namun karena ada sungai harus memutar untuk melewati jembatan. 

Sumber gambar: https://www.hipwee.com/hiburan/sepeda-anak-kecil/

    Selanjutnya aku merasa aneh karena bisa bertahan di depan komputer seharian. Saat SMP aku sering bermain di warnet hingga malam, dan jika liburan bisa 12 jam non stop di depan komputer, dan sudah menjadi seperti "penghuni" warnet. Bosan? Mungkin iya, namun karena bersama dengan teman-teman waktu pun menjadi tidak terasa. Selain itu, bermain game terkadang juga bisa menghasilkan uang, walaupun tidak seberapa sih, tapi menurutku pada saat itu kebahagiaan lebih penting dibandingkan cuan, paling tidak aku bisa bermain di warnet dengan uang hasil bermain di warnet pula (BUKAN JUDI, SLOT ATAUPUN SEJENISNYA). Mungkin karena kebiasaan lama di depan komputer ini, mataku kini menjadi minus.

Sumber gambar: Liputan6.com 



Belum ada Komentar untuk "Wong Kok Unik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Flame