PENTING!!!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jangan lupa comment dan share yaa :) -Awangga

Berkenalan dengan SDGs




Pada tahun 2015 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyepakati sebuah agenda pembangunan yang disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs adalah agenda pembangunan global yang telah disepakati oleh pemimpin dunia termasuk Indonesia yang memiliki 17 tujuan dan 169 target. SDGs merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang disepakati pada Tahun 2000. 

Dalam Dokumen Hasil Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (UN Outcome Document on Sustainable Development Goals), inti sari SDGs dideskripsikan sebagai: “Alongside continuing development priorities such as poverty eradication, health, education and food security and nutrition, it sets out a wide range of economic, social and environmental objectives. It also promises more peaceful and inclusive societies. It also, crucially defines means of implementation”.

Terdapat empat pilar yang membangun SDGs, meliputi Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum & Tata Kelola. Dalam empat pilar tersebut, terdapat 17 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu sebagai berikut.

1. Mengakhiri Kemiskinan Dalam Segala Bentuk di Manapun


Dengan pertimbangan bahwa kemiskinan masih menjadi problem di berbagai negara di dunia ini, maka penghilangan kemiskinan dan kelaparan pada 2030 menjadi “tulang punggung” dari tujuan agenda pembangunan berkelanjutan. Kemiskinan yang menjadi tujuan utama MDGs kembali menjadi tujuan utama dalam SDGs. Badan Pusat Statistik (BPS) dan beberapa pihak menyepakati pengukuran kemiskinan dengan pendekatan uang. 

2. Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan


Tidak semua orang mudah dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi yang baik, banyak penduduk di dunia yang masih mengalami kelaparan, dan jutaan anak-anak di dunia menderita gizi kronis akibat ketidakstabilan sistem pemerintahan, kemarau, diskriminasi, peningkatan harga pangan, pengangguran dan banyak faktor lain. 

3. Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia


Terdapat 13 target SDGs pada indikator ini yang perlu diwujudkan. Permasalahan kesehatan yang masih tinggi antara lain angka kematian ibu, angka kematian bayi, HIV/AIDS, polusi, dan masih banyak permasalahan lain. Dikutip dari sdgs.un.org, pandemi dan krisis lain yang sedang berlangsung menghambat kemajuan dalam pencapaian SDG3, memperburuk kesenjangan kesehatan yang ada, dan mengancam kemajuan menuju cakupan kesehatan universal. Akibatnya, 68 juta anak diketahui tidak atau kurang mendapatkan vaksinasi pada tahun 2022 karena TBC dan malaria meningkat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, dimana sistem kesehatan sudah kekurangan sumber daya sebelum pandemi ini terjadi. 

4. Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua


Pendidikan dewasa ini merupakan hak mendasar di dalam nilai kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia karena pada dasarnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Implementasi dan pengembangan kajian pendidikan juga harus disesuaikan dengan kondisi serta situasi sosial yang ada di masyarakat. Sebab, pendidikan laksana eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif.

Tidak hanya menciptakan Agent of Change, namun generasi muda diharapkan dapat menjadi Agent of Producer yang mampu menciptakan perubahan yang nyata. Indonesia masih menempati posisi ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia, oleh sebab itu pendidikan yang bermutu perlu diwujudkan di 2030 nanti.

5. Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum Perempuan


Kesetaraan di sini merujuk pada keadaan yang setara dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Terkadang diskriminasi bukan terjadi karena ras atau etnis, namun diskriminasi juga terjadi berdasarkan gender. Perempuan juga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik.

6. Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua


Seperti yang kita ketahui, air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Berdasarkan informasi dari PBB tahun 2019, terdapat sekitar 2,2 miliar individu yang masih mengalami kekurangan akses terhadap air minum yang aman. Sementara itu, sekitar 4,2 miliar orang tidak memiliki akses ke layanan sanitasi yang layak, dan sekitar 3 miliar orang tidak memiliki fasilitas cuci tangan dasar.

7. Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan dan Modern untuk Semua


Energi harus digunakan secara efisien, berkelanjutan dan sebisa mungkin terbarukan. Menurut laporan https://unstats.un.org/, dengan kecepatan saat ini, sekitar 660 juta orang masih akan kekurangan akses listrik dan hampir 2 miliar orang masih akan bergantung pada bahan bakar dan teknologi yang mencemari untuk memasak pada tahun 2030.

Sumber energi terbarukan saat ini menggerakkan hampir 30 persen dari konsumsi energi di sektor listrik, tetapi tantangan masih ada di sektor pemanasan dan transportasi. Negara-negara berkembang mengalami pertumbuhan instalasi energi terbarukan sebesar 9,6 persen setiap tahunnya, tetapi meskipun kebutuhan yang besar, aliran keuangan internasional untuk energi bersih terus menurun.

Untuk memastikan akses energi untuk semua pada tahun 2030, kita harus mempercepat elektrifikasi, meningkatkan investasi dalam energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengembangkan kebijakan dan kerangka regulasi yang memungkinkan.

8. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua


Seiring meningkatnya populasi manusia, tentunya makin banyak pula lapangan perkerjaan yang dibutuhkan. Fokus utama di sini adalah pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan produktivitas. pada tahun 2019 hinggal 2021, lockdown dan langkah-langkah pengendalian COVID-19 lainnya menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaannya. Ini menjadi suatu tantangan untuk mewujudkan target ke-8 SDGs ini.

9. Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan, Serta Mendorong Inovasi.



We Are Social melaporkan, ada 2,85 miliar orang di seluruh dunia yang belum terhubung dengan internet hingga Januari 2023. Menjembatani dunia digital ini sangatlah penting untuk memastikan kesetaraan akses pada informasi dan pengetahuan, dan hasilnya nanti adalah mendorong inovasi dan kewirausahaan.

10. Mengurangi Kesenjangan Intra dan Antar Negara


Kesenjangan pendapatan merupakan masalah global yang membutuhkan solusi global. Tujuan dari indikator ini adalah memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi ketimpangan pendapatan/outcome, termasuk dengan mengeliminasi diskriminasi terhadap hukum, kebijakan dan praktek-praktek dan mendorong adanya legislasi, kebijakan dan aksi yang sepantasnya untuk hal ini. Menurut Kompas.id(2023), 1,1% orang terkaya menguasai 45,8% kekayaan global, sementara hanya sekitar 10 % orang-orang termiskin hanya mendapat antara 2% -- 7% dari total pendapatan global.

11. Menyediakan Kota dan Pemukiman Inklusif, Aman, Tangguh dan Berkelanjutan


Menurut IDXChannel, lebih dari 4,3 miliar orang tinggal di perkotaan, atau 55 persen dari populasi dunia. Pada tahun 2050, angka tersebut akan naik menjadi 6,5 miliar orang, dua per tiga dari jumlah penduduk dunia. Pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai tanpa perubahan signifikan dalam cara kita membangun dan mengatur wilayah perkotaan. 

Kemiskinan ekstrem seringkali terpusat di wilayah perkotaan, dan pemerintahan nasional serta kota berjuang keras mengakomodasi pertambahan populasi di wilayah-wilayah ini. Menciptakan kota yang aman dan berkelanjutan berarti memastikan akses pada perumahan yang aman dan terjangkau, serta memperbaiki pemukiman kumuh. Ini juga melibatkan investasi pada transportasi umum, menciptakan ruang hijau bagi publik, dan meningkatkan perencanaan dan pengaturan perkotaan yang inklusif sekaligus melibatkan semua pihak.

12. Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan



Masih banyak penduduk dunia yang bahkan konsumsi kebutuhan dasarnya pun belum bisa dikatakan layak. Pengelolaan efisien dalam penggunaan sumber daya alam milik bersama, dan cara kita membuang sampah beracun dan polutan adalah target penting untuk meraih tujuan ini. Selain itu mendorong industri, bisnis, dan konsumen untuk mendaur ulang dan mengurangi sampah sama pentingnya, seperti halnya juga mendukung negara-negara berkembang untuk bergerak menuju pola konsumsi yang lebih berkelanjutan pada 2030.

13. Mengambil Tindakan Cepat untuk Mengatasi  Perubahan Iklim dan  Dampaknya


Tidak ada satu pun negara di dunia yang tidak mengalami dampak dramatis secara langsung dari perubahan iklim. Pemanasan global mengakibatkan perubahan berkepanjangan pada sistem iklim kita, dan konsekuensi yang terjadi tidak akan bisa diubah kecuali kita melakukan tindakan.

14. Melestarikan dan Memanfaatkan Secara  Berkelanjutan Sumber Daya Kelautan dan  Samudera untuk Pembangunan Berkelanjutan



Menurut https://satudata.demakkab.go.id/, lebih dari 3 miliar orang menggantungkan mata pencaharian pada laut dan keanekaragaman hayati pantai. Tetapi saat ini kita melihat bahwa 30 persen simpanan ikan dunia mengalami eksploitasi berlebih, jauh di bawah level di mana mereka bisa memproduksi hasil yang berkelanjutan. Samudera juga menyerap sekitar 30 persen karbon dioksida yang dihasilkan manusia, dan kita melihat kenaikan pengasaman samudera hingga 26 persen sejak dimulainya revolusi industri. Polusi laut yang mayoritas bersumber dari darat telah mencapai level yang mengkhawatirkan, dengan rata-rata 13.000 bagian sampah plastik ditemukan di setiap kilometer persegi lautan.

15. Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan Pemanfaatan  Berkelanjutan Ekosistem Daratan, Mengelola Hutan Secara  Lestari, Menghentikan Penggurunan, Memulihkan Degradasi  lahan, serta Menghentikan Kehilangan Keanekaragaman Hayati

 


Kehidupan manusia sangat tergantung pada tanah, sebagaimana kita bergantung pada laut untuk mencari makanan dan mata pencaharian. Sebagian besar bahan makanan manusia, sekitar 80 persen, diperoleh dari tumbuhan, sehingga pertanian menjadi sangat penting sebagai sumber penghidupan dan sebagai alat pembangunan ekonomi. Hutan mencakup sekitar 30 persen dari permukaan bumi, berfungsi sebagai rumah bagi berjuta-juta spesies, serta sebagai penyedia air dan udara bersih, serta memiliki peran krusial dalam mitigasi perubahan iklim.

16. Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan  Damai untuk Pembangunan Berkelanjutan,  Menyediakan Akses Keadilan untuk  Semua, dan Membangun Kelembagaan  yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di  Semua Tingkatan

Perdamaian, stabilitas, hak-hak asasi manusia dan pemerintahan efektif berdasarkan aturan hukum adalah jalur penting menuju pembangunan berkelanjutan. Kita hidup di dunia yang semakin terbagi-bagi. Beberapa wilayah menikmati perdamaian, keamanan dan kemakmuran, sementara wilayah lain tampak terus-menerus berada dalam lingkaran konflik dan kekerasan. Kondisi ini tidak bisa dihindari dan menjadi perhatian.

SDG berusaha mengurangi segala bentuk kekerasan secara signifikan, dan bekerja dengan pemerintah dan komunitas untuk menemukan solusi jangka panjang menghadapi konflik dan rasa tidak aman. Memperkuat aturan hukum dan mempromosikan hak-hak asasi manusia adalah kunci untuk berjalannya proses ini

17. Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi Kemitraan Global untuk Pembangungan Berkelanjutan


Memperbaiki akses pada teknologi dan pengetahuan merupakan cara yang penting untuk berbagi ide dan inovasi. Salah satu target pada Goals ini adalah membantu negara berkembang untuk mendapatkan keberlanjutan utang jangka panjang melalui kebijakan-kebijakan yang terkoordinasi yang ditujukan untuk membantu pembiayaan utang, keringanan utang dan restrukturisasi utang, yang sesuai, dan menyelesaikan utang luar negeri dari negara miskin yang berutang besar untuk mengurangi tekanan utang.


Referensi:

https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2021/09/30/krisis-air-bersih/

https://sdgs.bappenas.go.id/

https://sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/Tujuan-Pembangunan-Berkelanjutan-SDGs-di-Indonesia_compressed.pdf

https://unstats.un.org/sdgs/report/2023/

https://www.idxchannel.com/economics/

https://satudata.demakkab.go.id/



Belum ada Komentar untuk "Berkenalan dengan SDGs"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Flame