Melihat Realita Kemiskinan: Potret Kabupaten Purworejo
Kemiskinan masih menjadi perhatian bagi nasional maupun global, karena itu goals pertama dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk di Mana pun. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Lalu, bagaimana kemiskinan di Kabupaten Purworejo?
Ilustrasi oleh: https://pixabay.com/id/ |
Purworejo merupakan kabupaten
yang perekonomiannya didorong oleh berbagai sektor yang mencakup pertanian,
perkebunan, perdagangan, pariwisata, dan industri kecil. Pertanian dan
perkebunan menjadi tulang punggung ekonomi kabupaten ini, dengan produksi padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, dan kopi sebagai komoditas utama. Menurut BPS, perekonomian
Kabupaten Purworejo tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,36 persen
dibanding pencapaian pada tahun 2021 yang sebesar 3,31 persen. Selain itu, tingkat
pengangguran terbuka Kabupaten Purworejo tahun 2023 sebesar 4,02 persen,
menurun sebesar 0,43 persen dibanding Agustus 2022.
Bagaimana kemiskinan di Purworejo?
Berdasarkan data pada grafik di
atas, jumlah penduduk miskin dan presentasi penduduk miskin di Purworejo tahun
2021 mengalami kenaikan dari semula 11,78 persen pada tahun 2020 menjadi 12,4
persen pada tahun 2021. Hal ini diindikasikan karena pandemi Covid-19. Namun
pada tahun 2022 dan 2023, kemiskinan di Purworejo telah menurun menjadi 11,53
persen pada tahun 2022 dan 11,33 persen pada tahun 2023. Meskipun begitu, persentase
kemiskinan di Kabupaten Purworejo masih lebih tinggi dibanding persentase
kemiskinan Provinsi Jawa Tengah.
Belum ada Komentar untuk "Melihat Realita Kemiskinan: Potret Kabupaten Purworejo"
Posting Komentar