PENTING!!!

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jangan lupa comment dan share yaa :) -Awangga

Pembangunan Wisata = Degradasi Lingkungan?

    Sektor pariwisata memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi daerah di Purworejo. Salah satu kontribusi utamanya adalah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pariwisata memberikan sumbangan yang signifikan melalui pajak hotel, restoran, dan retribusi dari tempat-tempat wisata. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara langsung berdampak pada peningkatan transaksi ekonomi lokal, yang pada gilirannya, meningkatkan pendapatan daerah. Dengan demikian, sektor pariwisata tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah daerah tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.

    Sektor pariwisata di Purworejo memiliki dampak besar melalui efek berantai, di mana uang yang dibelanjakan oleh wisatawan terus berputar dalam ekonomi lokal, menguntungkan berbagai sektor lain. Efek ini meliputi peningkatan pendapatan bagi petani yang menyediakan bahan makanan ke restoran, tukang kayu yang membuat furnitur untuk hotel, dan banyak lagi. Selain itu, perkembangan sektor pariwisata juga meningkatkan citra dan daya tarik Purworejo sebagai tujuan wisata. Dengan daya saing yang meningkat, lebih banyak investor dan wisatawan tertarik datang, menciptakan siklus positif yang menguntungkan ekonomi lokal dan menjadikan Purworejo lebih dikenal di dunia pariwisata.

    Pengembangan sektor pariwisata di Purworejo memiliki dampak luas dan signifikan bagi ekonomi daerah. Melalui peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, diversifikasi ekonomi, pengembangan infrastruktur, pelestarian budaya, dan dukungan terhadap UMKM, sektor pariwisata menjadi pilar penting bagi pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi lokal. Untuk memaksimalkan manfaat ini, diperlukan perencanaan yang matang, keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan, serta komitmen untuk mengelola dampak lingkungan dan sosial secara berkelanjutan.

    Overkapasitas dalam industri pariwisata telah menimbulkan tantangan serius terhadap pengelolaan sumber daya alam. Salah satu aspek utama adalah eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya air. Permintaan yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan hotel, taman rekreasi, dan infrastruktur pariwisata lainnya telah menyebabkan penurunan drastis dalam ketersediaan air tanah. Dampaknya tidak hanya terasa oleh penduduk lokal yang mengandalkan sumber air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari mereka, tetapi juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem air secara keseluruhan. Selain itu, pembangunan fasilitas pariwisata yang semakin besar juga memicu peningkatan konsumsi energi yang signifikan. Sumber energi yang digunakan seringkali berasal dari sumber non-terbarukan, seperti bahan bakar fosil, yang berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dan degradasi lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya konkret untuk mengatasi overkapasitas dan mempromosikan penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab dalam industri pariwisata, termasuk investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

    Overkapasitas dalam industri pariwisata telah menjadi perhatian serius di banyak daerah, termasuk Kabupaten Purworejo. Kabupaten ini mengalami peningkatan signifikan dalam pembangunan fasilitas wisata seperti hotel dan taman rekreasi dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber: jogja.tribunnews.com

Sumber: regional.kompas.com


 Namun, dampaknya terhadap sumber daya alam, khususnya air dan energi, menjadi semakin jelas. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya air menjadi masalah utama di Kabupaten Purworejo. Permintaan yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan fasilitas wisata telah menyebabkan penurunan drastis dalam ketersediaan air tanah, mengancam pasokan air bagi penduduk lokal dan mengganggu keseimbangan ekosistem air di daerah tersebut. Contoh konkretnya adalah penurunan level air di beberapa sumur milik warga sekitar kawasan wisata yang semakin memprihatinkan. Selain itu, peningkatan pembangunan fasilitas pariwisata juga menyebabkan konsumsi energi yang lebih tinggi. Banyak hotel dan tempat wisata yang mengandalkan listrik dari sumber non-terbarukan seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil, yang berkontribusi pada emisi karbon dan perubahan iklim.

Sumber: Gatra.com


Sumber: purworejo.sorot.co

    Kehilangan ruang terbuka hijau menjadi salah satu dampak serius dari pembangunan hotel dan mini zoo. Saat lahan yang sebelumnya hijau dan subur dikonversi menjadi bangunan beton, ruang untuk tumbuhan dan satwa liar menyusut secara signifikan. Akibatnya, habitat alami bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan terganggu, meningkatkan risiko terancamnya keberadaan flora dan fauna endemik setempat. Keterbatasan ruang terbuka hijau juga berimplikasi pada ketersediaan sumber daya alam bagi masyarakat lokal. Tanah yang dahulunya digunakan untuk pertanian atau sebagai sumber mata air dapat tergeser oleh pembangunan, mengurangi akses penduduk setempat terhadap sumber daya alam yang penting bagi kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, kehilangan ruang terbuka hijau juga berdampak pada kualitas udara dan iklim mikro di sekitarnya, karena lahan hijau memiliki peran penting dalam menyediakan oksigen dan menyerap polutan dari udara. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dampak kehilangan ruang terbuka hijau dalam perencanaan pembangunan, serta mencari solusi yang dapat meminimalkan kerugian habitat dan mengkompensasi hilangnya lahan hijau melalui upaya restorasi lingkungan dan pelestarian lahan terbuka hijau yang tersisa.

    Peningkatan lalu lintas dan polusi udara juga menjadi salah satu dampak tak terhindarkan dari pembangunan hotel dan mini zoo. Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, terjadi pula peningkatan mobilitas dengan kendaraan bermotor di sekitar area tersebut. Akibatnya, emisi gas buang dari kendaraan meningkat secara signifikan, menyumbang pada tingginya tingkat polusi udara di sekitar lokasi. Partikel-partikel berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan partikulat dapat tercecer ke udara, mengancam kualitas udara dan kesehatan masyarakat setempat.

Polusi udara ini menjadi masalah serius karena dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah lemah. Selain itu, polusi udara juga dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap lingkungan, termasuk merusak tanaman, mengasamkan tanah, dan mengurangi visibilitas yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Untuk mengatasi dampak ini, langkah-langkah mitigasi perlu diterapkan secara serius. Ini bisa mencakup pengembangan transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan, promosi penggunaan kendaraan bermotor beremisi rendah atau nol, serta pengaturan lalu lintas yang lebih baik di sekitar area pembangunan.

Belum ada Komentar untuk "Pembangunan Wisata = Degradasi Lingkungan?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Flame